Timnas Indonesia terus menunjukkan ambisinya untuk tampil di panggung tertinggi sepak bola dunia. Ulasan dari UpdateBola seputar formasi pemain timnas terbaru.
Dalam persiapan menghadapi lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, pelatih baru Patrick Kluivert resmi memanggil 29 pemain.
Jumlah ini lebih banyak dibandingkan skuat sebelumnya saat masih di bawah komando Shin Tae-yong yang memanggil 27 pemain pada November 2024.
Baca Juga
Menariknya, daftar pemain kali ini turut diperkuat oleh nama-nama keturunan baru yang telah atau sedang dalam proses naturalisasi, seperti Ole Romeny dan Jairo Riedewald.
Keduanya diharapkan menambah kualitas dan kedalaman skuat Garuda di lini depan dan tengah.
Mengapa Jumlah Pemain Bertambah?
Patrick Kluivert, yang baru saja menukangi Timnas Indonesia, tampaknya ingin mengamankan lebih banyak opsi untuk rotasi dan strategi.
Dengan padatnya jadwal dan pentingnya pertandingan di babak ketiga ini, kehadiran 29 pemain memberikan keleluasaan dalam menyusun formasi serta mengantisipasi kemungkinan cedera atau akumulasi kartu.
Selain itu, proses naturalisasi beberapa pemain diaspora yang berjalan positif juga membuka jalan bagi penguatan skuad secara menyeluruh di semua lini.
Highlight: Analisis Indonesia vs Bahrain dari UpdateBola membuahkan gol tunggal dicetak Ole Romeny yang memanfaatkan umpan dari Marselino Ferdinan.
Daftar Pemain Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026
Penjaga Gawang (Kiper)
1. Maarten Paes (FC Dallas, MLS)
Kiper naturalisasi yang tampil impresif di Major League Soccer. Dikenal karena refleks tajam, ketenangan dalam mengontrol area penalti, dan kemampuan distribusi bola yang baik. Dianggap sebagai pilihan utama untuk mengawal gawang Garuda.
2. Emil Audero (Inter Milan, Italia)
Kiper berpengalaman yang sebelumnya membela Sampdoria dan kini memperkuat raksasa Italia, Inter Milan. Emil membawa kelas Eropa ke bawah mistar dan dikenal dengan pengambilan posisi yang cerdas dan mentalitas juara.
3. Ernando Ari (Persebaya Surabaya)
Aset lokal yang terus berkembang. Memiliki refleks cepat, keberanian dalam duel satu lawan satu, serta konsistensi di Liga 1. Ia menjadi andalan Persebaya dan kerap dipanggil di berbagai level timnas.
Pemain Belakang (Bek)
1. Jay Idzes (Venezia FC, Italia)
Bek tengah bertubuh tinggi yang unggul dalam duel udara dan membaca permainan. Jadi andalan lini belakang dengan ketenangan saat menguasai bola.
2. Mees Hilgers (FC Twente, Belanda)
Bek tengah bertipikal kuat dan agresif. Memiliki jiwa pemimpin di lini belakang, dikenal berani dalam melakukan intersep dan blocking.
3. Elkan Baggott (Ipswich Town, Inggris)
Bek jangkung dengan fisik kuat dan kemampuan bertahan solid. Kini semakin matang bermain di Liga Inggris dan siap menjadi pilar pertahanan jangka panjang.
4. Rizky Ridho (Persija Jakarta)
Bek lokal muda yang berkembang pesat. Mampu membaca arah serangan dan sangat kuat dalam duel satu lawan satu.
5. Kevin Diks (FC Copenhagen, Denmark)
Bek kanan dengan pengalaman bermain di Eropa dan kemampuan menyerang yang seimbang. Bisa diandalkan untuk mendukung transisi cepat.
6. Justin Hubner (Wolverhampton Wanderers, Inggris)
Bek modern yang punya kemampuan ball-playing defender. Cocok untuk sistem yang membutuhkan bek aktif dalam membangun serangan dari bawah.
7. Calvin Verdonk (NEC Nijmegen, Belanda)
Bek kiri naturalisasi yang punya akurasi crossing tinggi dan kreatif dalam menyerang dari sisi flank. Cocok untuk formasi menyerang.
8. Shayne Pattynama (KAS Eupen, Belgia)
Pemain serbaguna yang bisa bermain sebagai bek kiri atau gelandang. Dikenal dengan daya jelajah tinggi dan teknik mumpuni.
9. Sandy Walsh (KV Mechelen, Belgia)
Bek kanan yang juga mampu bermain sebagai gelandang bertahan. Memiliki stamina luar biasa dan gaya bermain disiplin.
10. Asnawi Mangkualam (Jeonnam Dragons, Korea Selatan)
Bek sayap eksplosif dengan semangat juang tinggi dan determinasi. Punya kontribusi besar dalam bertahan maupun menyerang.
11. Pratama Arhan (Suwon FC, Korea Selatan)
Dikenal dengan lemparan ke dalam jarak jauh dan kecepatan di sisi kiri. Jadi senjata tambahan dalam bola mati.
12. Muhammad Ferarri (Persija Jakarta)
Bek muda potensial yang agresif, cepat, dan mampu membangun serangan dari belakang. Kerap tampil di berbagai kelompok umur timnas.
Pemain Tengah (Gelandang)
1. Ivar Jenner (FC Utrecht, Belanda)
Gelandang box-to-box yang kuat secara fisik dan konsisten dalam menjaga transisi. Bisa bertahan dan menyerang dengan sama baiknya.
2. Thom Haye (Heerenveen, Belanda)
Gelandang kreatif dengan visi permainan luas dan akurasi umpan tinggi. Sosok playmaker yang bisa mengatur tempo permainan tim.
3. Nathan Tjoe-A-On (Swansea City, Inggris)
Pemain bertahan yang juga bisa berperan sebagai gelandang bertahan. Memiliki kedisiplinan dan kemampuan distribusi bola dari belakang.
4. Marselino Ferdinan (Oxford United, Inggris)
Gelandang serang muda berbakat dengan kreativitas tinggi. Dikenal karena teknik individu dan insting menciptakan peluang.
5. Jairo Riedewald (Crystal Palace, Inggris)
Pemain senior berpengalaman yang bisa bermain sebagai gelandang bertahan atau bek tengah. Kualitas dan visinya membawa kestabilan di lini tengah.
6. Ricky Kambuaya (Dewa United, Indonesia)
Gelandang eksplosif dengan kemampuan dribbling kuat dan tembakan jarak jauh. Sering tampil menjadi pembeda saat Indonesia menyerang.
7. Eliano Reijnders (Belanda)
Gelandang naturalisasi dengan mobilitas tinggi dan teknik baik. Cocok untuk permainan menyerang cepat.
8. Marc Klok (Persib Bandung, Indonesia)
Pemain senior dengan jiwa kepemimpinan kuat, spesialis tendangan bebas dan penalti. Jadi pengatur irama permainan dari tengah.
Pemain Depan (Penyerang)
1. Ragnar Oratmangoen (Fortuna Sittard, Belanda)
Penyerang sayap cepat dan lincah, punya kemampuan crossing dan dribbling tajam. Sering membuka ruang untuk striker utama.
2. Mauro Zijlstra (Belanda)
Penyerang keturunan baru dengan potensi besar sebagai target man. Punya postur bagus dan penyelesaian akhir mumpuni.
3. Rafael Struick (ADO Den Haag / A-League Australia)
Pemain muda serbabisa di lini depan. Punya teknik bagus, finishing kuat, dan pergerakan cerdas.
4. Ole Romeny (Oxford United, Inggris)
Striker naturalisasi yang punya naluri mencetak gol tinggi, bermain fleksibel sebagai penyerang tengah atau sayap. Diprediksi jadi mesin gol baru Timnas.
5. Egy Maulana Vikri (Dewa United, Indonesia)
Pemain serba bisa yang bisa bermain di kedua sisi sayap atau sebagai second striker. Dikenal karena dribbling dan kreativitasnya.
6. Ramadhan Sananta (Persis Solo, Indonesia)
Striker lokal muda dengan finishing klinis dan positioning tajam. Sering mencetak gol di momen krusial.
Daftar 29 pemain yang dipanggil Patrick Kluivert mencerminkan evolusi positif Timnas Indonesia.
Dengan materi pemain yang makin kompetitif dan bertalenta internasional, Timnas kini punya modal kuat untuk bersaing di level Asia, bahkan menembus mimpi besar tampil di Piala Dunia 2026.
Kehadiran para pemain keturunan dan naturalisasi yang terseleksi secara ketat, serta dukungan dari talenta lokal, menjadi kombinasi ideal untuk membangun tim yang solid dan siap berprestasi.
Garuda tak lagi hanya bertarung – kini siap terbang lebih tinggi!